Laravel Inertia Spatie #1 Install Laravel


Laravel Inertia Spatie #1 Install Laravel

Halo teman-teman semuanya, gimana kabarnya ? masih semangat belajarnya kan hehe

pada kesempatan kali ini kita semua akan belajar bagaimana cara membuat Role Permission mengggunakan Spatie di Laravel Inertia React Js.

  • Fitur Utama:
    • Mengelola Role dan Permission dinamis.
    • Memberikan izin berdasarkan Role atau Permission.
    • Middleware bawaan untuk proteksi route.
  • Fitur Utama:
    • Navigasi seperti SPA (Single Page Application).
    • Data dikirim langsung dari server ke komponen React/Vue/Svelte.
    • Tanpa perlu membuat API endpoint untuk setiap aksi.

Langkah 1 - Install Framework Laravel

Silahkan masuk ke dalam folder dimana teman-teman akan menyimpan projectnya dan jalankan perintah berikut ini di dalam terminal/CMD :

composer create-project --prefer-dist laravel/laravel:^11.4 inertia-spatie 

CATATAN : inertia-spatie adalah nama dari projeck kita.

Perintah di atas akan membuat project Laravel baru dengan versi 11.x Silahkan tunggu proses installasi sampai selesai dan pastikan teman-teman harus terhubung dengan internet, karena semua paket akan diunduh secara online.

Langkah 2 - Menjalankan Project Laravel

Setelah proses installasi selesai, sekarang kita akan belajar untuk menjalankan project Laravel-nya. Silahkan jalankan perintah berikut ini di dalam terminal/CMD :

cd inertia-spatie

Perintah cd di atas digunakan untuk melakukan navigasi ke dalam sebuah folder, dalam contoh di atas kita akan masuk ke dalam folder inertia-spatie. Setelah berhasil masuk ke dalam folder project Laravel, sekarang silahkan jalankan perintah berikut ini di dalam terminal/CMD :

php artisan serve

Jika perintah di atas berhasil dijalankan, maka project Laravel akan dijalankan pada port 8000 di dalam localhost. Kita bisa membukanya di dalam browser dengan http://localhost:8000 dan jika berhasil, maka hasilnya seperti berikut ini.

Langkah 3 - Koneksi Database

Pertama, kita akan lakukan konfigurasi untuk koneksi database-nya terlebih dahulu. Silahkan buka project Laravel-nya menggunakan Text Editor dan cari file .env dan kode berikut ini.

DB_CONNECTION=sqlite
# DB_HOST=127.0.0.1
# DB_PORT=3306
# DB_DATABASE=laravel
# DB_USERNAME=root
# DB_PASSWORD=

Kemudian, silahkan ubah menjadi seperti berikut ini.

DB_CONNECTION=mysql
DB_HOST=127.0.0.1
DB_PORT=3306
DB_DATABASE=inertia_spatie
DB_USERNAME=root
DB_PASSWORD=

Dari perubahan kode di atas, kita melakukan konfigurasi nama dabatase yang akan kita gunakan nanti, yaitu DB_DATABASE kita berikan value inertia_spatie.

Dan untuk DB_PASSWORD, silahkan disesuaikan dengan konfigurasi dari MySQL masing-masing, jika menggunakan XAMPP, maka secara default kita tidak perlu mengisinya atau dibiarkan kosong.

Kemudian tidak lupa kita juga akan mengubah TIMEZONE dari aplikasi kita dengan cara mengubah APP_TIMEZONE=UTC menjadi APP_TIMEZONE='Asia/Jakarta'

Langkah 4 - Menjalankan Migration

Secara default Laravel sudah memberikan kita sebuah migration yang digunakan untuk melakukan generate table users, disini kita tidak perlu membuat sebuah migration lagi dan kita tinggal menjalankan perintah migrate, maka kita akan mendapatkan beberapa table.

Silahkan jalankan perintah berikut ini di dalam terminal/CMD dan pastikan berada di dalam project Laravel.

php artisan migrate

Karena kita belum membuat database inertia_spatie, Laravel secara otomatis akan membuat database tersebut langsung Enter

Kesimpulan

Pada artikel ini, kita telah belajar Penjelasan Spatie, Inertia Js dan Installasi project Laravel. Jika teman-teman ada kendala saat belajar, silahkan bisa bertanya melalui kolom komentar atau group Telegram SantriKoding.

Semoga bermanfaat! 😊


Syahrizal AS
Back End Developer

Suka dengan tulisan di SantriKoding? Kamu bisa memberikan dukungan dengan berdonasi atau bagikan konten ini di sosial media. Terima kasih atas dukungan Anda!

KEBIJAKAN KOMENTAR

Saat memberikan komenatar silahkan memberikan informasi lengkap tentang error, seperti: screenshot, link kode, dll. Baca aturan komentar kami