Halo teman-teman semuanya, pada seri artikel kali ini kita semua akan belajar tentang TanStack Query di React. Jika teman-teman sudah pernah membuat aplikasi React yang berinteraksi dengan API, pasti tahu betapa rumitnya mengelola data: fetching, loading state, error handling, caching, re-fetching, dan sebagainya. Nah, TanStack Query hadir untuk membantu kita menyederhanakan semua itu.
Apa Itu TanStack Query?

TanStack Query (dulu dikenal dengan React Query) adalah sebuah data-fetching library untuk React (dan framework lainnya) yang membantu kita mengelola data server (API) di aplikasi frontend dengan cara yang declarative, powerful, dan efisien
https://tanstack.com/query/latest
Fitur Utama TanStack Query
Berikut beberapa fitur powerful yang ditawarkan TanStack Query:
- Caching Otomatis
Data yang sudah pernah diambil disimpan dalam cache dan tidak perlu di-fetch ulang, kecuali jika sudah expired.
- Re-Fetch Otomatis dan Manual
Data bisa di-fetch ulang secara otomatis saat tab di-reopen atau secara manual lewat method
refetch()
.
- Pagination dan Infinite Query
Sangat mudah mengimplementasikan pagination atau infinite scroll dengan
useInfiniteQuery
.
- Background Re-Fetching
TanStack Query bisa me-refresh data di background tanpa mengganggu user experience.
- Polling / Real-time Sync
Bisa atur interval polling untuk sinkronisasi data secara real-time.
- Devtools
TanStack Query punya devtools yang memudahkan debugging dan memantau status query.
- Mutations
Bukan hanya fetching data (GET), tapi juga menangani perubahan data (POST, PUT, DELETE) dengan
useMutation
.
Kelebihan Menggunakan TanStack Query
Berikut kelebihan jika kita menggunakan TanStack Query:
-
Menghemat waktu development
Tidak perlu lagi bikin state isLoading
, error
, dll secara manual.
-
Lebih terstruktur & maintainable
Semua logic fetch data bisa diletakkan dalam custom hook
dan digunakan kembali.
-
UI lebih responsif
Karena cache disimpan di memori, tampilan bisa muncul seketika tanpa harus loading ulang.
-
Dukungan komunitas luas
Banyak dokumentasi, contoh project, dan artikel yang mendukung penggunaannya.
-
Cocok untuk aplikasi besar
TanStack Query** sangat scalable untuk kebutuhan aplikasi dengan banyak endpoint dan interaksi server.
Kekurangan TanStack Query
Tidak ada alat yang sempurna. TanStack Query juga memiliki beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
- Learning Curve
Bagi pemula, butuh waktu untuk memahami konsep
query key
, cache, staleTime
, refetch
, dll.
- Overkill untuk Aplikasi Kecil
Jika aplikasimu hanya punya satu atau dua endpoint, TanStack Query mungkin terasa terlalu kompleks.
- Bergantung pada Struktur API
Untuk hasil maksimal, API perlu konsisten dan predictable (misal: response berbentuk JSON standar).
TanStack Query vs Axios + useEffect
Fitur |
Axios + useEffect |
TanStack Query |
Loading/Error State |
Manual |
Built-in |
Cache |
Tidak ada |
Otomatis |
Refetch |
Manual & rumit |
Sangat mudah |
Pagination/Infinite |
Manual & kompleks |
Native support |
Devtools |
Tidak ada |
Ada |
Real-time Polling |
Harus diatur sendiri |
Native support |
Kesimpulan
TanStack Query adalah solusi modern untuk manajemen data fetching di aplikasi React. Dibandingkan pendekatan tradisional seperti useEffect
dan useState
, TanStack Query menawarkan fitur yang lebih lengkap seperti caching otomatis, error handling built-in, refetching data secara efisien, hingga integrasi Devtools untuk debugging.
Pada artikel berikutnya, kita semua akan belajar bagaimana cara membuat project React menggunakan Vite.
Terima Kasih